PALANGKARAYA – Jumlah peserta didik tingkat SMA, SMK, dan Sekolah Khusus di Kalimantan Tengah mengalami peningkatan signifikan pada 2025. Peningkatan ini menunjukkan semakin luasnya akses pendidikan menengah bagi anak-anak di Kalimantan Tengah.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo menyampaikan bahwa jumlah siswa bertambah dari 96.583 orang pada 2024 menjadi 99.377 orang pada 2025 atau meningkat 2.794 siswa.
Reza mengatakan pertumbuhan jumlah peserta didik menjadi indikator penting pemerataan pendidikan di daerah. “Alhamdulillah, jumlah peserta didik kita meningkat dan ini menunjukkan semakin banyak anak di Kalimantan Tengah yang bisa menikmati layanan pendidikan,” ujarnya di Palangka Raya
Pada kesempatan itu, Reza menjelaskan bahwa kenaikan jumlah siswa sejalan dengan sejumlah program strategis Pemerintah Provinsi, mulai dari perluasan akses pendidikan di wilayah terpencil, penguatan kompetensi guru, hingga percepatan transformasi digital.
“Kami terus melakukan pemerataan layanan pendidikan, sehingga semakin banyak daerah pelosok yang mendapat fasilitas pembelajaran yang sama,” katanya.
Peningkatan jumlah siswa beriringan dengan perbaikan kualitas layanan pendidikan. Berdasarkan data Rapor Pendidikan Kemendikdasmen 2025, capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kalteng naik dari kategori “rintangan tuntas muda” menjadi tuntas pertama dengan nilai 71,35.
Sejumlah indikator literasi dan numerasi di semua jenjang juga mengalami peningkatan konsisten.
“Untuk SMA, nilai literasi naik dari 69,26 menjadi 72,78 dan SMK naik dari 70,45 menjadi 74,34. Bahkan Sekolah Khusus kita mencatat lonjakan sangat tinggi dari 35,47 menjadi 70,” ujar Reza.
Ia menambahkan bahwa untuk numerasi, SMA meningkat dari 63,56 menjadi 68,54, SMK dari 62,1 menjadi 68,93, dan Sekolah Khusus dari 58,6 menjadi 85.
Capaian positif juga tampak dari meningkatnya kepercayaan dunia usaha terhadap lulusan SMK. Penilaian kepuasan industri naik dari 68,37 pada 2024 menjadi 75,89 pada 2025.
Reza menyebut peningkatan itu menandakan lulusan vokasi di Kalteng semakin siap memasuki dunia kerja. “Ini sejalan dengan arahan Bapak Gubernur H. Agustiar Sabran untuk memperkuat pendidikan vokasi agar sesuai kebutuhan industri,” ucapnya.
Selain itu, transformasi pendidikan digital seperti program Kelas Digital Huma Betang, penyediaan papan tulis interaktif, panel surya, hingga pemanfaatan satelit Starlink turut mendorong pemerataan kualitas pembelajaran.
Dampaknya, kapasitas rombongan belajar ikut meningkat. “Rombel yang sebelumnya hanya 20 orang sekarang bisa menjadi 35 orang. Dampaknya luar biasa, pembelajaran bisa merata bahkan ke daerah pelosok,” jelas Reza.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Kalteng akan terus memperkuat upaya pemerataan pendidikan, baik dari aspek akses, mutu, maupun infrastruktur digital.
“Capaian ini bukan akhir, melainkan pijakan untuk terus memperluas layanan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak di Kalimantan Tengah,” tutupnya.(adv)






