PALANGKARAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat kelompok kesehatan memberikan andil inflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,03 persen pada Desember 2024.
“Komoditas yang dominan menyumbang inflasi adalah tarif rumah sakit sebesar 0,02 persen dan tarif pemeriksaan kesehatan sebesar 0,01 persen. Sebaliknya, masker menjadi komoditas yang dominan menyumbang deflasi sebesar 0,01 persen,” ungkap Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, Selasa (07/01/2025).
Menurut Agnes, meski kontribusi inflasi dari kelompok kesehatan terbilang kecil, namun data ini menjadi indikator penting bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan yang mendukung stabilitas harga di sektor kesehatan.
“Pemantauan harga pada komoditas kesehatan perlu terus dilakukan, mengingat perannya yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Dirinya juga menyebutkan bahwa tren inflasi pada kelompok kesehatan selama beberapa bulan terakhir menunjukkan stabilitas yang baik, didukung oleh upaya pemerintah dalam pengendalian harga dan penyediaan layanan kesehatan yang terjangkau.
“Stabilitas inflasi di sektor kesehatan menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha. Namun, perhatian tetap diperlukan untuk menjaga kondisi ini,” tandasnya lebih dalam.
Pihaknya berharap data ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan sekaligus memastikan harga tetap terkendali.
