PALANGKARAYA, Aspirasikalteng.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat tren positif partisipasi masyarakat, khususnya kalangan muda, dalam berinvestasi.
Hingga Juli 2025 jumlah investor saham meningkat 13,77 persen year on year (yoy) menjadi 118.611 investor, naik dari 104.254 investor pada periode yang sama tahun lalu.
Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz menyebut pertumbuhan investor baru menjadi tanda meningkatnya literasi keuangan di daerah.
“Semakin banyak anak muda yang mulai mengenal dan terjun ke pasar modal. Ini perkembangan yang patut kita syukuri,” katanya belum lama ini.
Walau nilai saham menurun 55,51 persen yoy, dari Rp3.022,25 miliar menjadi Rp1.344,45 miliar, transaksi perdagangan justru melonjak 108,10 persen yoy menjadi Rp708,35 miliar. Aktivitas ini menunjukkan pasar tetap aktif dan menarik minat investor.
Tak hanya saham, produk reksa dana juga mengalami lonjakan signifikan. Penjualannya naik 526,96 persen yoy dari Rp3,59 miliar menjadi Rp22,50 miliar, seiring bertambahnya nasabah Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
Primandanu menekankan bahwa tren positif ini perlu diimbangi dengan edukasi berkelanjutan.
“Kami mendorong para investor muda untuk tidak hanya ikut-ikutan, tetapi juga memahami risiko dan strategi investasi yang sehat,” ujarnya.
OJK Kalteng bersama lembaga keuangan dan perguruan tinggi disebutnya akan memperluas program literasi agar generasi muda semakin melek keuangan.
Dengan begitu, kehadiran mereka di pasar modal dapat memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Investasi bukan sekadar tren, melainkan sarana membangun masa depan yang lebih baik. Dengan pemahaman yang tepat, anak muda Kalteng bisa menjadi motor penggerak ekonomi,” pungkasnya.(ad)
