PALANGKARAYA, Aspirasikalteng.com – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Tim Manajemen Bantuan Gizi kembali melaksanakan rapat terkait inventarisasi lahan di wilayah bantaran sungai.
Pj Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Arbert Tombak menyampaikan bahwa inventarisasi lahan bantaran sungai saat ini difokuskan pada penerima manfaat program yang terbatas pada tenaga pendidik, pelajar, ibu hamil dan menyusui, serta anak-anak stunting di jenjang PAUD, SD, hingga SMP.
“Untuk tingkat SMA menjadi kewenangan provinsi, namun jika sewaktu-waktu kewenangan berubah, Pemerintah Kota siap menyesuaikan,” ujarnya saat memimpin rapat di Aula Peteng Karuhei I Kantor Wali Kota, Selasa (23/9/2025).
Ia menegaskan, Pemkot Palangka Raya berkomitmen memaksimalkan sumber daya lokal untuk mendukung penyelenggaraan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditargetkan mencapai 20 unit.
“Saat ini baru terbentuk 15 SPPG, artinya kita perlu tambahan lima lagi agar target terpenuhi,” terang Arbert.
Menurutnya, pembangunan SPPG di bantaran sungai tidak hanya soal jumlah, melainkan juga harus memperhatikan aspek keterjangkauan lokasi dan pemanfaatan bagi masyarakat sekitar.
Arbert menambahkan, prinsip pemberdayaan masyarakat harus dipegang agar keberadaan SPPG benar-benar menjadi solusi peningkatan gizi dan kesehatan warga bantaran sungai.
“Jangan sampai satuan layanan yang dibangun tidak berjalan karena lokasinya terlalu jauh atau kurang dimanfaatkan. Prinsipnya, kita dorong pembentukan SPPG baru dengan tetap memegang aturan yang berlaku dan memberdayakan potensi lokal,” tandas Arbert.(adv)
